Wahai Muslimah... Malumu mahligai yang tidak perlukan singgasana tetapi ia berkuasa menjaga diri dan nama... Malu adalah mahkota Yusuf yang membuatnya agung dihadapan tipu daya Imraatul' Aziiz Zulaikha... Malu adalah adalah perisai Abu Bakar Al Miski yang memakai Baju Besi lumuran kotoran manusia ketika seorang wanita cantik dan kaya mengajaknya berzina.!! Malu adalah pakaian Rasulullah sampai beliau lebih terjaga oleh rasa itu daripada gadis pingitan... Belajarlah menjadi pemalu dalam masalah kesucian diri.

Thursday, November 24, 2011

Ayah & Bunda... Mari ajak anak kita memelihara Sholatnya ^_^


1. Keikhlasan kita dalam mendidik anak-anak sholat untuk mencari Wajah Allah subhanahu wa Ta’ala dan negeri akhirat akan memancarkan kekuatan-kekuatan yang ada pada diri kita dan menjadikan kita seperti gunung yang tidak goyah oleh terpaan angin dan perubahan iklim terhadap anak-anak.

2. Bangunlah keyakinan pada diri mereka bahwa maut bisa datang kapan saja! jelaskan tentang husnul khotimah (meninggal dalam keadaan beriman) dan su’ul khotimah (meninggal dalam keadaan tidak beriman).

3. Mengajarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : 
“Tidakkah mereka mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?”
 (Al-’Alaq : 14). Untuk menumbuhkan keyakinan akan pengawasan Allah Subhanahu Wa Ta’ala terhadap mereka.

4. Jangan menampakkan rasa putus asa dalam memperbaiki anak di hadapannya.

5. Sebaiknya sang Ayah pun ikut mengontrol Shalat anak-anak, dengan cara menelpon dan menanyakan perihal shalat anak-anak ketika bekerja/keluar rumah.

6. Dahulukan masalah akhirat atas masalah-masalah dunia. Misalnya : Menunaikan shalat pada waktunya lebih penting daripada melaksanakan tugas-tugas sekolah, memelihara waktu sholat lebih penting daripada berbincang-bincang, bermain, nonton, dll.

7. Belikan beberapa buku bergambar/cd edukatif yang menjelaskan cara wudhu dan sholat praktis dengan gambar, serta berisi sebagian dzikir.

8. Merangkul, mencium, menepuk bahu dan mengusap punggung serta mengadakan kontak batin yang diberikan oleh kedua orangtua sebagai motivasi pada anak untuk sholat setelah mereka menunaikannya, (nilainya) akan dapat melebihi ribuan hadiah lain.

9. Kaitkan hati anak-anak kita dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan menanamkan prinsip-prinsip tauhid dalam diri mereka; cinta Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan cinta RasulNya; taat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan taat RasulNya; takut, harap dan iman.

10. Jangan mengandalkan salah satu pihak untuk mengajarkan anak-anak shalat. Sang Ayah jangan hanya mengandalkan Sang Ibu, begitu pula sebaliknya.

11. Pada permulaan membiasakan anak untuk sholat, bisa dengan cara memberikan mereka hadiah.

12. Pujian objektif untuk anak kita saat berada di dekat kerabat, seperti kakek, paman dan anak-anak seusianya, akan mendorong anak untuk sholat dan beramal sholeh.

13. Jadilah teladan baik bagi anak-anak kita wahai ayah dan ibu, dengan menjadi pribadi yang paling memelihara shalat dan orang pertama yang shalat pada waktunya.

14. Manfaatkan pertemuan-pertemuan keluarga untuk melaksanakan shalat berjama’ah.

15. Berbincang-bincanglah dengan anak dengan bahasa perasaan yang menyentuh, “Ayah sangat menyayangimu, ayah mengkhawatirkanmu terkena adzab neraka, engkau tak akan menemukan orang yang menasehatimu seperti ayah, engkau adalah belahan jiwa ayah, ayah tidak akan membiarkanmu disiksa di neraka, ayah menginginkanmu di surga bersama ayah, insya Allah, dan ayah tidak akan membiarkanmu menjadi bahan bakar Neraka Jahannam.” Biarkan anak-anak melihat air mata kita berlinang saat kita mengingatkan mereka dari api neraka dan azab, dan saat kita mengajak mereka menuju kebaikan dan surga, itu membuat mereka merasa bahwa kata-kata kita benar dan memiliki pengaruh yang mendalam pada diri mereka.

16. Katakan pada anak, “Shalat membedakanmu dengan orang-orang kafir. Yang ada hanyalah Muslim atau kafir, tidak ada pertengahan di antara keduanya. Untuk itu, pilihlah untuk dirimu sendiri!”

17. Carilah teman-teman yang baik untuk anak-anak kita. Saat ibu tahu bahwa di keluarga fulan ada putri-putri yang sebaya dengan anaknya yang menataati syariat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, hendaklah dia sering-sering mengunjunginya dengan membawa serta putrinya dan mengajak mereka untuk sering berkunjung ke rumah. Ayah juga harus melakukan hal serupa untuk putra-putranya.

18. Ciptakan spirit persaingan dalam ibadah di antara anak-anak, amal baik secara umum, dan mendirikan shalat secara khusus.

19. Ajarkan anak-anak surat-surat pendek dan belikanlah perangkat shalat untuk anak-anak.

20. Doakan kebaikan untuk anak. Berdoalah untuknya saat kita tidak berada di hadapannya dan sesekali saat kita berada di hadapannya.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala mempermudah para orang tua dalam mengajarkan anak-anak mereka shalat. Dan semoga tulisan ini bermanfaat. Aamiin yaa Robbal ‘Alamiin…

sumber : 
Tulisan ini dikutip dari sebuah buku yang berjudul ’92 Cara Mudah Membiasakan ANAK SHALAT’ yang di tulis oleh Hana’ binti Abdul Aziz ash-Shunai’ terbitan Darul Haq. Sebenarnya buku ini merupakan ringkasan dari buku beliau yang berjudul “Tajarib li al-Aba’ wa al-Ummahat fi Ta’wid al-Aulad ‘ala ash-Shalat”. (Usaha Orang tua untuk membiasakan anak-anak mereka sholat).

http://ummualiyyah.wordpress.com

No comments: