Setiap harinya aku belajar dari mereka. Belajar menjadi teman, belajar
menjadi sahabat, belajar menjadi ibu, kadang menjadi adik atau kakak, menjadi
perawat, menjadi aktris, menjadi pemimpin, menjadi apapun yang mereka butuhkan
setiap saat. Kuluman senyum terpatri di detik demi detiknya ketika kulihat celoteh
dan perilaku mereka.
Pagi itu dari tempat duduk, dia memanggil namaku. Senyumnya kubalas
dengan senyuman, dihampirinya meja kerjaku dan berkata: “Miss,
gak bawa snack ya?”. Ku hanya diam dengan senyum terpaku tak tahu maksudnya bertanya, karena hari itu adalah muharram ke 10.
Ia kembali ke bangku dan meja tempatnya melahap snack buatan sang bunda
yang dibekali dari rumah. Diringkas tutup Tupperware miliknya dengan sepotong
roti isi cokelat diatasnya. Berjalanlah ia menghampiriku. “Untuk apa ini nak?”,
tanyaku heran. “Untuk miss”, lanjutnya meletakkan roti itu diatas mejaku sambil
tersenyum. Tak ingin ku ganti senyumnya dengan kecewa, akhirnya kuterima pemberiannya
dengan ucapan terima kasih tanpa penjelasan kalau aku tidak bisa langsung
memakannya. Tidak lepas tatapanku padanya sampai dia kembali ke meja
tempatnya duduk semula. Saat matanya beradu pandang denganku, aku tersenyum lagi dan
ia balas dengan acungan jempol kedua tangannya sebagai isyarat tanpa kata
karena mulutnya masih terisi penuh dengan roti isi cokelat, “hmm... rotinya enak deh,
miss!!”. Senyum roti isi pagi itu membuat inspirasiku tersentuh. Makasih ya
nak, karena kalian hariku adalah SENYUMAN.
My desk, Des 2011
By: FY
No comments:
Post a Comment