
Pagi hari ini aku bisa merasakan udara pagi yang sejuk. Aku bisa bermain dengan teman-teman di sekolah. Aku bersyukur sekali karena aku masih bisa berdiri dan beraktivitas seperti yang kulakukan dihari-hari sebelumnya. Ucap rasa syukurku: "Terima kasih ya Allah". Kutulis catatan ini karena aku sangat bersyukur masih bisa merasakan nikmat hidup. Sedangkan banyak orang yang telah meninggal lebih dahulu seperti tetanggaku yang pagi harinya setelah diurut dan masih sehat, tiba-tiba “innalillahi wa inna ilaihi rojiun”.
Walau dengan rasa kantuk yang tak bisa ditahan, aku langsung mandi dan siap-siap memakai baju seragam sekolah. Selesai bersiap aku sarapan dengan lauk secukupnya. Aku memikirkan ada orang-orang yang bangun pagi dan harus mencari makan dengan bekerja dahulu, setelah mereka bekerja baru mereka bisa makan. Dan itu pun belum tentu makan setiap harinya. Terkadang mereka harus berpuasa karena belum mendapatkan rezeki pada hari itu. Setelah sarapan, aku langsung mengambil makanan yang telah disiapkan oleh mamaku untuk bekal makan siang di sekolah nanti. Aku berangkat ke sekolah naik motor. Di perjalanan aku melihat seseorang dengan pakaian yang sangat tidak layak; pakaiannya kumuh, kusut, kusam dan tampak kotor. Alhamdulillah, Allah telah memberiku pakaian yang lebih layak walaupun tidak harus selalu baru.
Sesampainya di sekolah aku turun dari motor dan bertepatan dengan waktunya bel masuk. Untung saja aku sudah sampai di sekolah. Aku salami guru-guru, berbaris dan membaca ikrar sekolah kami. Saat barisan kami terpilih kami masuk ke kelas masing-masing.
Singkat cerita aku pulang sekolah. Seperti biasa aku menunggu di jemput. Ketika menunggu aku melihat penjual makanan keliling, beliau adalah seorang kakek yang sedang memperjuangkan hidupnya agar dia dan keluarganya bisa makan. Padahal kalau aku mau makan, aku selalu pilih-pilih makanan.
Teman-teman, mari kita belajar mensyukuri setiap pemberian dan rezeki yang Allah titipkan melalui orangtua kita. Tataplah wajah orang-orang tercinta kita, ayah, ibu, adik dan kakak kita. Guru-guru kita, saudara-saudari kita, sahabat dan teman-teman kita. Sudahkah kita mensyukuri setiap pemberian Allah sekecil apapun dan tidak mengeluhkan jika pemberian itu belum memenuhi semua keinginan kita?
Yuk teman-teman, mulai saat ini kita belajar bersyukur dan tidak membebani orangtua kita dengan sering minta ini dan itu, tapi terimalah apapun yang orangtua kita berikan dengan rasa syukur dan cukup.
Sebuah karya dari siswaku :
Salam sahabat Warcil, by Alfani Rizky Prameswari
(5th grade student @ SDIT Nurul Ilmi, bektim)
No comments:
Post a Comment